SIAPAKAH SESAMAKU

Posted: Selasa, 18 Mei 2010 by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Markus 12:31)

Sebuah kebenaran menyentakkan saya pada suatu hari, ketika Tuhan bertanya, “Siapakah sesamamu?” segera saya menjawab “Manusia”. “Itu benar, tapi siapakah sesamamu,
manusia? Sudahkah engkau memperlakukan sesamamu manusia, sebagaimana layaknya manusia?” tanya Tuhan.

Saya terdiam. Tuhan memperlihatkan pada saya, sebuah flash back di masa lalu, mengenai perlakukan saya terhadap sesama. Slide yang pertama adalah sebuah gambaran di mana saya sedang memandang orang dengan pandangan sinis dan menilai rendah seseorang hanya karena orang itu tidak mampu mengerti apa yang saya inginkan dan berbeda suku.

Slide ke-2 adalah ketika saya dengan sengaja memperalat tenaga orang lain dengan alasan pelayanan padahal untuk kepentingan diri sendiri. Slide yang ke-3 adalah ketika saya dengan sadar membicarakan kelemahan orang lain dan dengan sengaja mempermalukannya di depan publik.

Di tengah-tengah slide yang Tuhan tampilkan, Tuhan berkata dengan lembut, “Menurutmu, apakah ini yang dinamakan mengasihi sesama?” Saya tertunduk seraya berkata dalam hati, “Tidak, Tuhan.”

Tuhan membawa saya pada sebuah kebenaran “Sesamamu manusia adalah orang-orang yang ada di sekitar dirimu, orang-orang yang berbeda pendapat denganmu, orang-orang yang tidak kamu sukai
karena mereka telah menyakiti hatimu, orang-orang yang telah mempermalukan dan menjatuhkan harga dirimu, termasuk orang-orang yang membenci dirimu karena engkau menjadi pengikut-Ku.”

Saudaraku, bagaimana dengan anda? Masihkah anda merasa bahwa diri anda lebih berharga dan lebih hebat dari orang lain karena anda memiliki kemampuan melebihi kebanyakan orang? Masihkah anda memandang orang-orang yang berbeda dengan anda seperti sebuah penyakit menular yang harus dihindari dan dibuang jauh-jauh?

Masihkah ada belas kasihan di dalam hatimu bagi jiwa-jiwa yang terhilang dan belum mengenal kasih Bapa? Atau jangan-jangan kita bahkan sudah lupa bagaimana mengasihi karena waktu kita tersita habis oleh pekerjaan dan masalah?

Saudaraku ketahuilah, Tidak ada seorang pun yang hebat di muka bumi ini, tidak ada seorangpun yang lebih ahli di muka bumi ini. Semua sama di mata Allah, yang mengaruniakan keahlian kepadamu dengan maksud, untuk engkau mengajarkannya kepada orang-orang yang tidak memiliki pengertian dan membuat mereka menjadi maju dan keluar dari kebodohannya.

Allah adalah Allah yang kreatif, tidak ada satupun manusia yang diciptakan sama. Setiap orang berbeda dan unik dan Allah menyukai perbedaan itu. Allah tidak memandang perbedaan sebagai sebuah jurang, tapi Allah memandang perbedaan sebagai suatu simfoni yang manis bagi alam semesta.

Darah Yesus adalah darah yang dipenuhi oleh belas kasihan akan jiwa-jiwa dan Yesus memberikan darah itu secara cuma-cuma kepada semua orang. Darah Yesus itu sekarang telah ada di dalammu dan darah Yesus yang memampukan anda untuk mengasihi jiwa-jiwa tanpa batas.

Ketika kita sudah mulai kehilangan belas kasihan akan jiwa-jiwa, itu artinya sumber mata air hidup anda sudah kering, terkuras habis oleh kesenangan pribadi dan pergumulan hidup yang tak habis-habisnya. Jalan satu-satunya hanya satu yaitu datang, berdiam diri di hadapan Allah dan minta Roh Kudus untuk memenuhkan kembali hidup anda dengan kasih-Nya. Setelah itu, tebarkanlah belas kasihan yang telah engkau miliki itu, kepada orang-orang di sekelilingmu terlepas dari apakah dia layak untuk menerimanya atau tidak. Berilah dengan tulus dan tanpa pamrih.

Sesamaku, adalah orang-orang yang bersamanya kita tidak merasa nyaman tapi kita memilih untuk menciptakan suasana nyaman. Adalah orang-orang yang telah menyakiti hati kita dan kita memilih untuk melepaskan pengampunan kepadanya. Adalah orang-orang yang menderita dan kita memilih untuk merangkul dan membantu mereka untuk pulih. Adalah orang-orang yang belum mengenal Allah dan kita memilih untuk memberitakan kabar keselamatan itu kepadanya.

Kasih yang sejati, adalah kasih yang memberi dan tidak menuntut.
Adalah kasih yang “MESKIPUN” dan bukan “WALAUPUN”.

0 komentar:

0 people have left comments

Commentors on this Post-