Hikmah Penderitaan

Posted: Senin, 23 Agustus 2010 by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Bacaan: Ulangan 32:1-14

Ulangan 32:11
“Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,”

Musa adalah seorang pemimpin yang sabar dan lembut hati, yang dinyatakan di dalam alkitab: “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bilangan 12:3). Selama memimpin bangsa Israel 40 tahun di padang gurun Musa harus menghadapi masa-masa yang sangat sulit, penderitaan datang silih berganti. Belum lagi harus berhadapan dengan karakter umat Israel yang tegar tengkuk itu. Tak henti-hentinya Musa menerima protes dan juga cemooh mereka karena tidak puas dengan apa yang terjadi, seperti ini: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” (Keluaran 16:3). Namun Musa tidak pernah mengeluh dan bersungut-sungut, justru menaikkan syukur kepada Tuhan. Ia sadar bahwa penderitaan dan ujian ini merupakan cara Tuhan mendidik umatNya.

Dengan menggoyangbangkitkan isi sarangnya, induk rajawali mengajar anak-anaknya terbang meskipun cara ini kelihatannya kejam. Di atas bukit yang tinggi dan sulit didaki induk rajawali membuat sarangnnya yang terbuat dari ranting-ranting kecil berduri, dan dilapisi dengan bulu halus dan sejenis tumbuhan kecil yang lembut untuk melindungi telur dan anak-anaknya. Betapa nyaman anak-anak rajawali berada dalam sarang itu. Di atas ketinggian mereka juga dapat menikmati pemandangan alam dengan bebasnya. Wajar bila si anak enggan beranjak dari kenyamanan itu. Itulah sebabnya induk rajawali terpaksa bertindak tegas dengan menggoyangbangkitkan sarang sehingga tinggal ranting-ranting berduri yang tersisa. Akhirnya anak rajawali harus beranjak dari dalam sarang itu menghindari tusukan duri, lalu bertengger di tepi sarang sambil mengepak-ngepakkan sayapnya. Karena letih mereka terjatuh dari ketinggian, namun secepat kilat induk rajawali akan menopang mereka dengan kepak sayapnya.

Penderitaan Dia ijinkan terjadi demi kebaikan kita, tetapi percayalah bahwa tanganNya yang kuat siap menopang kita ketika kita akan terjatuh..

0 komentar:

0 people have left comments

Commentors on this Post-