MENGGANTI KEBENCIAN DENGAN KASIH

Posted: Rabu, 25 Agustus 2010 by -Jesus Christ Web- in Label:
0

MENGGANTI KEBENCIAN DENGAN KASIH
Ada kesunyian yang panjang dalam sel itu. Tetapi kemudian Ruth mulai bisa mendengar suara tangisan yang berasal dari berbagai tempat di sel gelap itu. Tiba-tiba terdengar suara teriakan kemarahan, "Terkutuklah orang-orang Tentara Merah! Kenapa mereka melakukan hal yang keji seperti ini? Saya berharap bisa mencekik leher orang-orang ini dan membunuh mereka!"

"Jangan! Jangan!" Ruth berteriak, "Kalian jangan membenci mereka. Ini adalah dendam dan lingkaran kepahitan.Yesus mengajarkan supaya kita mengasihi semua orang bahkan mengasihi musuh-musuh kita. Setiap hari saya berdoa untuk Tentara-Tentara Merah ini, supaya mereka segera menemukan dan mengenal Yesus. Dengan cara yang sama, saya juga telah berdoa bagi kalian semua. Kalian semua juga kekasih-kekasih yang dicintai TuhanYesus."

"Hah!" cetus seseorang dengan geram, "Kalau Yesus sungguh-sungguh mengasihi saya, kenapa saya ada di sini, di dalam sel yang kumuh ini?" Ruth mulai menjelaskan bagaimana sel yang kotor ini sama seperti dosa mereka. Hanya Salib Yesus yang sanggup menjembatani jurang antara orang-orang berdosa dengan Allah yang kudus. Yang mereka butuhkan adalah mengakui dosa-dosa mereka dan meminta Yesus menjadikan mereka manusia yang baru.

Sekali lagi ada kesunyian yang panjang dalam penjara itu. Dan satu persatu anggota sel itu mulai bertekuk lutut di sampingnya, penuh tangisan mengakui dengan keras segala dosa-dosa mereka dan memohon Yesusmenyucikannya. "Terima kasih, Tuhan," Ruth berdoa, "Sungguh Engkau bisa mengubahkan segala sesuatunya menjadi baik."

Kesaksian ini menggambarkan betapa hebatnya aniaya dan penderitaan yang dialami gereja-gereja Tuhan di Cina. Namun semua yang dialami orang-orang ini seakan-akan memancarkan kemuliaan Tuhan yang semakin terang dan menjadi kesaksian atas seluruh bangsa di dunia. Keteguhan iman mereka teruji dalam dapur api. Mereka bukan cuma mengakui Yesus dengan mulut mereka, tetapi mereka membayar pengakuan mereka ini dengan aniaya dan penderitaan. Mereka belum pernah merasakan datang ke gereja tiap Minggu, bernyanyi memuji Tuhan, bersukacita, dan mengharapkan untuk hidup dalam kelimpahan. Yang ada pada mereka adalah gereja bawah tanah dan ibadah yang sembunyi-sembunyi. Mereka dikejar-kejar oleh tentara militer, dan rawan dengan aniaya. Pengakuan iman mereka teruji dengan tindakan yang nyata. Kuasa Injil betul-betul dinyatakan dalam kehidupan mereka. Mereka mempertahankan iman dengan nyawa mereka. Tidak ada sesuatupun yang dapat menggoyahkan iman mereka di dalam Tuhan. Iman seperti inilah yang dicari Tuhan.

"... Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18:8)

TRAGEDI YANG MENGENASKAN DAN JUGA MENGHARUKAN

Posted: by -Jesus Christ Web- in Label:
0


TRAGEDI YANG MENGENASKAN
Dalam kegelapan itu, tiba-tiba ada suara seorang teman yang bertanya, "Apakah kamu punya anak?" Mendengar pertanyaan yang seakan-akan mengerti pikiran dan perasaannya, Ruth menjawab, "Ya, ada tiga orang. Sebenarnya saya telah melahirkan empat orang anak, namun seorang di antaranya telah mati." "Apa yang terjadi?" Ruth tidak bisa menjawab. Untuk sesaat air matanya menglir membasahi pipinya. "Tuhan, tolonglah aku untuk mempermuliakan Engkau dalam segala sesuatu," dia berdoa.

Akhirnya dia mulai menceritakan kisah tragis yang menimpa anaknya ini. Dengan suara pilu dia berkata, "Peter," Ruth menyebut nama anaknya ini, "Tiga tahun yang lalu ketika dia berumur 11 tahun, rumah kami digeledah dan didatangi oleh Tentara Merah (Red Guards). Ada beratus-ratus orang yang datang dan memeriksa tempat kami. Mereka telah mengetahui bahwa saya dan suami saya adalah seorang pemimpin dari banyak 'gereja rumah' di daerah itu. Mereka menendang roboh pintu rumah kami, mengikat suami saya dan menggunduli kepala kami berdua. Mereka menodongkan senjata di atas kepala kami dan berteriak, "Di mana Alkitabmu? Di mana rekan-rekan yang bersamamu? Di mana kamu melakukan pertemuan?" Karena kami menolak untuk menjawab, mereka mulai menghancurkan perabot-perabot rumah kami dan seisi rumah kami diporak-porandakan. Untuk tiga hari tiga malam kami tidak diizinkan makan, minum, atau tidur. Mereka melihat empat orang anak kami dan mereka membariskan mereka di atas bangku. Ketika anak kami kelelahan, mereka memukuli anak-anak kami dan memerintahkan untuk terus berdiri di atas bangku. Karena saya dan suami saya tidak mau menajwab saat ditanyai, maka Tentara Merah mulai menginterogasi anak-anak kami. Tetapi anak-anak kami juga menolak untuk bekerja sama. Mereka mengetahui bahwa hidup atau mati, mereka harus mengakui nama Tuhan Yesus dan jangan pernah menyebutkan nama atau identitas rekan-rekan pekerja Kristen yang lain. Dengan kasar mereka mulai memukuli anak kami lagi. Peter diseret keluar rumah dan giginya mulai dicabuti. Dia dipukuli hingga berdarah. Akhirnya mereka melemparkan dan meninggalkan tubuhnya yang sudah lumpuh di atas lantai. Suami saya dibawa dan dipekerjakan secara paksa di kamp militer pekerja berat. Saya segera membawa Peter ke rumah sakit. Dokter mengatakan tidak ada harapan karena anak ini telah banyak mengeluarkan darah. Saya dieberitahu untuk mempersiapkan pemakaman baginya. Mereka juga telah memberikan surat-surat yang diperlukan untuk proses pemakaman. Pihak yang berwenang mengizinkan suami saya untuk meninggalkan kamp kerja paksa untuk sesaat dan menjenguk Peter di saat menit-menit terakhir sebelum Peter dijemput Tuhan. Ketika melihat ayahnya datang, Peter sangat gembira. "Ayah dan ibu," katanya, "Banyak orang yang mengenakan jubah hitam saat mereka mati, tetapi saya ingin berpakaian jubah putih, supaya saya kelihatan indah saat bertemu dengan Tuhan Yesus." Kami menangis dan sangat berduka karena dia. Dan kami berdoa bersama-sama supaya nama Allah dipermuliakan. Karena musim hujan pada waktu itu, maka semua jendela di tempat itu ditutup. Tetapi ketika kami selesai berdoa, satu jendela terbuka dan ada angin sejuk berhembus masuk memenuhi ruangan. Roh penghibur datang memasuki hati kami. Peter berbisik perlahan, "Yesus telah datang untuk membawaku pulang. Selamat tinggal." Wajahnya dipenuhi dengan sukacita. Bahkan dokter yang hadir saat itu digerakkan untuk berkomentar, "Saya belum pernah melihat orang yang mati penuh kedamaian seperti ini." Ketika kami pulang ke rumah, anak-anak kami yang lebih muda dari Peter mengagetkan kami dengan kegembiraan yang luar biasa. Mereka berkata, "Kami tidak bisa tidur, karena kami melihat kumpulan besar malaikat-malaikat di sekeliling rumah. Mereka membawa alat-alat musik dan menyanyi untuk kami. Mereka mengatakan bahwa mereka datang untuk membawa Peter bersama-sama dengan mereka ke Sorga." Saya menjelaskan, "Kakakmu telah pergi bersama-sama dengan Tuhan Yesus." Dan mereka semua menangis. Peter begitu mengasihi adik-adiknya ini dan mereka juga membalas kasihnya dengan rasa sayang yang sangat besar."


KEADAAN YANG BURUK DI PENJARA

Posted: by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Orang Kristen di Cina

KEADAAN YANG BURUK DI PENJARA
Ruth duduk di atas lantai yang kotor. Perasaannya dipenuhi keinginan untuk memberontak karena bau busuk yang begitu menyengat dan meliputi udara di dalam sel. Ruth tidak bisa mengingat bau benda apa yang lebih busuk dari bau ruangan ini. Di dalam sel ini tidak ada toilet, bahkan tidak ada satu lubang kecil untuk pembuangan kotoran. Sedikitpun tidak tersedia air di tempat itu. Di Cina, khususnya selama masa kebrutalan revolusi kebudayaan, para tahanan benar-benar tidak diperhatikan.

Ruth bisa merasakan binatang-binatang kecil merayapi tubuhnya seperti laba-laba, kecoa, dan tikus. Nyamuk-nyamuk yang haus akan darah berdesingan di mana-mana. Kegelapan meliputi tempat itu. Begitu gelapnya sampai Ruth tidak bisa melihat orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Pikirannya sedang melamunkan tiga orang anaknya, Daniel 10 tahun, Joseph 8 tahun, dan Mary 5 tahun, yang ditinggal sendirian di rumah. Ruth bersama dengan suaminya, Michael, telah ditawan dan dimasukkan ke dalam sel tahanan.

LILIN KECIL

Posted: Senin, 23 Agustus 2010 by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yang dibawa oleh seorg pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, lilin kecil bertanya kepada pria yang membawanya, "Kita hendak kemana?"
"Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas."

"Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.

"Itu bukan urusanmu. Jika nyalamu memang kecil, biarlah. Yang harus engkau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab pria itu.

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dgn kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya.

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tetapi satu hal yang harus anda ingat, bahwa hidup anda seumpama LILIN KECIL yang ada DI TANGAN ALLAH YANG PERKASA. Segala kemampuan dan keahlian anda hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika anda tidak menaruh hidup anda di dalam tangan Allah untuk IA pakai menjadi alat-Nya yang mulia.

Sebaliknya walaupun nyala anda sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika Anda mempercayakan seluruh keberadaan anda kepada Allah, maka Ia sanggup menjadikan nyala kecil anda menjadi nyala besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Bahkan bukan tidak mungkin Yosua yang adalah abdi Musa itu merasakan sedikit gentar di dalam hatinya ketika Allah memerintahkan kepadanya utk memimpin bangsa Israel merebut tanah Kanaan. Allah menghibur dan menguatkan dia bahwa Allah tidak akan meninggalkannya. Allah menjanjikan kemenangan demi kemenangan bagi dia.

Allah hanya meminta kepadanya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dan jangan menyimpang dari seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu" (Yosua1:7)

Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan anda. Jika Allah mempercayakan sesuatu Kepada Anda entah itu suatu pekerjaan besar ataupun suatu pelayanan, percayalah bahwa ANDA ADA DI DALAM TANGANNYA YANG PERKASA. Dia akan memakai anda sesuai kehendakNya. KITA HANYALAH SEBAGAI ALATNYA.

Ketika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka anda akan melihat bagaimana Ia memakai hidup Anda dan tidak mustahil keterbatasan Anda menjadi berkat yang besar. amin

Doa Mengubah Segala Sesuatu...

Posted: by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Doa Mengubah Segala Sesuatu

Saat keadaan sek’lilingku
Ada di luar kemampuanku
Kuberdiam diri mencari Mu
Doa mengubah segala sesuatu

Saat kenyataan di depanku
Mengecewakan perasaanku
Kumenutup mata memandangMu
S’bab doa mengubah segala sesuatu

[REFF]
Doa orang benar bila didoakan
Dengan yakin besar kuasanya
Dan tiap doa yang lahir dari iman berkuasa menyelamatkan

S’perti mata air ditanganmu
Mengalir ke manapun kau mau
Tiada yang mustahil di mata Mu
Doa mengubah segala sesuatu
-----------------------------------------

Sahabatku, kamu tentu tau kan lirik lagu diatas? Saat aku menyanyikan lagu ini, setiap lirik dari lagu ini begitu menjadi berkat dan kekuatan untukku. Dari Lagu ini ada sebuah pelajaran yang sangat berharga, ada 3 langkah penting yang harus kita lakukan supaya bisa merasakan kuasa doa.

Setiap dari kita pasti memiliki beban dan pergumulan di dalam hidup ini. Dan terkadang ada saatnya kita mengalami keadaan dimana semua terasa berat untuk dijalani, semua tekanan itu bisa menghimpit kita sehingga kita takut untuk melangkah ke depan. Dalam Lagu ini di bait pertama kita bisa belajar untuk memiliki respon yang benar saat kita menghadapi pergumulan. jadi langkah pertama adalah kita berdiam untuk mencari Tuhan, sediakan waktu kita untuk Dia.

Setelah kita berdiam di dalam hadirat Tuhan, langkah selanjutnya adalah tanggalkan semua bebanmu di hadapanNya dan pandang Tuhan Yesus saja. Firman Tuhan dalam Keluaran 3:5 berkata "Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."" di dalam ayat tersebut Tuhan meminta Musa untuk menanggalkan kasutnya, supaya berkenan masuk tanah kudus. Demikian pula kita anak-anak Tuhan saat kita mau datang dalam hadirat Tuhan, kita harus bisa menanggalkan semua dosa dan beban hidup kita, sehingga kita benar dan layak di hadapanNya.

Dan langkah yang ketiga adalah kita harus yakin akan doa yang kita panjatkan. Banyak anak-anak Tuhan berdoa, tapi masih juga ngomong apa mungkin, atau terkadang masih saja berfikir keadaan yang terburuk. Firman Tuhan dalam Yakobus 5:16b berkata " Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
kalau kita tahu doa besar kuasanya, kita pun harus yakin kalau Tuhan pasti sanggup menyatakan kuasaNya. Tuhan pasti sanggup menyatakan kuasaNya, tapi semua itu tergantung seberapa besar iman percayamu kepadaNya?

Sahabatku, mungkin saat ini kamu sedang mengalami beban yang berat. Mungkin kamu berfikir sudah hilang harapan, semangatmu habis lenyap. Satu hal yang aku mau ingatkan kepadamu, Tuhan pasti sanggup menyatakan kuasaNya, Dia pasti buka jalan.
Ada 3 hal yang kita dapat hari ini yang merupakan kunci kita merasakan kuasa doa. Yang pertama datang berdiam mencari Tuhan, kedua tanggalkan semua dosa dan beban yang ada dalam kehidupanmu, dan yang ketiga adalah yakin akan doa yang kamu panjatkan, yakin Tuhan pasti sanggup memberikan jalan keluar. Aku percaya pasti ada kuasa dan rancangan yang Tuhan nyatakan dalam kehidupanmu.

Ayo kita berdoa...

Bapa, kami datang berdiam dalam hadiratMu. Kami mau tanggalkan semua dosa dan beban yang selama ini menjadi beban dalam kehidupan kami. Kami mau pandang Engkau saja, karena kami yakin Engkau terlebih besar dari semua beban dan pergumulan hidup kami. Kami yakin kalau Engkau pasti sanggup buka jalan untuk setiap pergumulan hidup kami. Engkau nyatakan rancanganMu untuk memulihkan kehidupan kami.
Terima kasih ya Bapa, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan menyerahkan hidup kami dalam pimpinan kasihMu, Amien...

Sahabatku, mari kita menjadi pelaku-pelaku Firman yang memiliki hidup yang diubahkan Tuhan, hidup yang penuh dengan kasih dan penyertaan Tuhan, hidup yang baru di dalam Tuhan.

Hikmah Penderitaan

Posted: by -Jesus Christ Web- in Label:
0

Bacaan: Ulangan 32:1-14

Ulangan 32:11
“Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,”

Musa adalah seorang pemimpin yang sabar dan lembut hati, yang dinyatakan di dalam alkitab: “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bilangan 12:3). Selama memimpin bangsa Israel 40 tahun di padang gurun Musa harus menghadapi masa-masa yang sangat sulit, penderitaan datang silih berganti. Belum lagi harus berhadapan dengan karakter umat Israel yang tegar tengkuk itu. Tak henti-hentinya Musa menerima protes dan juga cemooh mereka karena tidak puas dengan apa yang terjadi, seperti ini: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” (Keluaran 16:3). Namun Musa tidak pernah mengeluh dan bersungut-sungut, justru menaikkan syukur kepada Tuhan. Ia sadar bahwa penderitaan dan ujian ini merupakan cara Tuhan mendidik umatNya.

Dengan menggoyangbangkitkan isi sarangnya, induk rajawali mengajar anak-anaknya terbang meskipun cara ini kelihatannya kejam. Di atas bukit yang tinggi dan sulit didaki induk rajawali membuat sarangnnya yang terbuat dari ranting-ranting kecil berduri, dan dilapisi dengan bulu halus dan sejenis tumbuhan kecil yang lembut untuk melindungi telur dan anak-anaknya. Betapa nyaman anak-anak rajawali berada dalam sarang itu. Di atas ketinggian mereka juga dapat menikmati pemandangan alam dengan bebasnya. Wajar bila si anak enggan beranjak dari kenyamanan itu. Itulah sebabnya induk rajawali terpaksa bertindak tegas dengan menggoyangbangkitkan sarang sehingga tinggal ranting-ranting berduri yang tersisa. Akhirnya anak rajawali harus beranjak dari dalam sarang itu menghindari tusukan duri, lalu bertengger di tepi sarang sambil mengepak-ngepakkan sayapnya. Karena letih mereka terjatuh dari ketinggian, namun secepat kilat induk rajawali akan menopang mereka dengan kepak sayapnya.

Penderitaan Dia ijinkan terjadi demi kebaikan kita, tetapi percayalah bahwa tanganNya yang kuat siap menopang kita ketika kita akan terjatuh..